PHOTO BERSAMA

PHOTO BERSAMA

Selasa, 21 Februari 2017

Profil Desa Curug Wetan

PROFIL DESA CURUG WETAN
SEJARAH SINGKAT DESA CURUG WETAN

            Sekitar Abad XV, seorang keturunan Pajajaran bernama PANIPES pergi berkelana dengan anak buahnya menuju ke arah timur laut dengan maksud untuk mencari kehidupan baru. Setelah menempuh perjalanan cukup panjang sampailah disebuah tempat yang dianggap tepat untuk membuat babakan. Dengan dibantu anak buahnya, ia membabat hutan belantara untuk lahan pertanian dan tempat tinggal. Setelah sekian lama bermukim, seluruh penghuni bersepakat untuk memberi nama babakan tempat mereka tinggal tersebut.

            Pada suatu hari diadakanlah musyawarah untuk membahas nama daerah itu, namun dari sekian banyak usulan yang diajukan tidak satupun yang pantas digunakan. Akhirnya dengan perasaan tidak menentu Panipes pergi menyusuri Sungai Saripah. Sesampainya dilembah sungai yang bertebing ia duduk beristirahat sambil termenung memperhatikan mata air yang mengalir deras ke bawah (Nyurug : Bahasa Sunda). Dalam hatinya terbersit keinginan untuk mengabadikan peristiwa menakjubkan tersebut menjadi sebuah nama desa. Akhirnya melalui kesepakatan seluruh penghuninya daerah yang mereka huni itu dinamakan CURUG, artinya air yang mengalir deras dari tempat yang lebih tinggi. Sebagai penghargaan dan kepercayaan penduduk terhadap pemikiran Panipes, diangkatlah Panipes sebagai kuwu pertama Desa Curug dengan gelar BUYUT CURUG LANDUNG yang memiliki arti pimpinan yang berjiwa luhur dan bijak dalam memutuskan suatu perkara.

            Dalam pandangan Buyut Curug Landung, kesejahteraan masyarakat hendaknya didasari atas ketersediaan bahan pangan sebagai kebutuhan pokok yang cukup. Untuk mewujudkan keinginannya itu, ia bersama rakyatnya bekerja keras memperluas tanah pertanian dengan cara membabat hutan sampai jauh ke pedalaman sehingga terbentuk beberapa blok pertanian seperti Blok Kubang Serut, Blok Sumur Dana, Blok Jaga Wana, Blok Lamaran, Blok Nangklong dan Blok Jatipiring.


            Buyut Curug Landung terkenal mempunyai kepandaian dalam bidang pertanian. Ia mengerjakan sendiri lahan pertanian yang begitu luas, mulai persiapan penanaman, menuai hingga mengangkut hasil panen, sehingga lumbung padi di desa terus dipenuhi hasil panennya. Menjelang usia tua, pekerjaan tersebut diserahkan kepada gandeknya. Ia menyampaikan pantangan yang tidak boleh dilanggar oleh gandeknya yaitu pada saat mengangkut hasil panen dilarang bersiul dan menoleh ke belakang dalam perjalanan.
Apabila pantangan dilanggar maka mukjizat dari langit akan hilang, dan dapat berakibat buruk pada hasil panen berikutnya yang tidak akan melimpah ruah meskipun anak cucunya bersusah payah dalam mengolah lahan pertanian. Demikian amanat yang disampaikan kepada gandeknya supaya ditaati sebaik-baiknya.

            Manusia terkadang tidak luput dari sifat lupa dengan dilanggarnya pantangan Buyut Curug Landung. Berawal dari seorang gandek yang bersiul-siul dan menengok ke belakang ketika pulang dari sawah membawa dua ikat padi. Dalam sekejap tiba-tiba datang peristiwa aneh dimana padi yang dibawa menjadi lebih berat, tidak terangkat lalu semakin menumpuk.

            Melihat kejadian tersebut Buyut Curug Landung sangat menyesalkan gandeknya melakukan pelanggaran, sambil mengatakan Dingin Pinasti Anyar Pinanggih yang mengisyaratkan bahwa dikemudian hari penduduk Desa Curug dikhawatirkan mengalami kesusahan dalam memenuhi kebutuhan pangan. Hingga sekarang masyarakat Desa Curug sangat tabu untuk bersiul-siul di sawah dan menengok ke belakang saat membawa hasil panen.

            Desa Curug merupakan desa tertua diantara desa-desa yang ada di wilayah Cirebon. Desa yang terletak di Kecamatan Susukanlebak ini jaraknya berdekatan dengan kaki Gunung Ciremai dan memiliki banyak sumber mata air seperti : Sumur Katipes, Sumur Kejayan, Sumur Anggrong, Sumur Bunut dan Sumur Santri. Sikap hidup penduduk Desa Curug pada umumnya senantiasa berpedoman kepada filosifi leluhurnya yaitu Sugih ora ngerawati, miskin ora lebihan “. Dan sebaliknya apabila miskin, tidak gelisah untuk mencari nafkah.

            Dengan semakin banyaknya penduduk di Desa Curug, maka pada tahun 1985 Desa Curug dimekarkan menjadi Desa Curug dan Desa Curug Wetan.

Peninggalan (situs) di Desa Curug :
1.   Galagah Jambu               :     Pekuburan Pekakas Perang
2.   Tengah Dayeuh              :     Pekuburan Pangeran Sutajaya
3.   Gintungan                      :     Bekas Telapak Pangeran Cakra Widenda dari Cirebon.
4.   Dukuh Sungging            :     Pekuburan Kyai Sungging Pelabangkara
5.   Kedut                             :     Bekas telapak Nyi Ratu  Silih Asih beserta Pangeran Purba.

Nama-nama Kepala Desa/Kuwu Curug Wetan adalah :

1.   Kurdi                     :     Tahun 1985 ~ 1989
2.   Hj. Umayah           :     Tahun 1990 ~ 1994
3.   Sumarjo                 :     Tahun 1995 ~ 2003
4.   H. Purwa               :     Tahun 2003 ~ 2014
5.   Jaenudin, SH         :     Tahun 2015 ~ sampai dengan sekarang

Nama-Nama Perangkat Desa Curug Wetan
1.      Mulyana                         :     Sekretaris desa
2.      Ade Muyono                  :     Kasi Pemerintahan dan Pembinaan Kemasyarakatan
3.      Subandi Mardiwinata    :     Kasi Pemberdayaan Masyarakat
4.      Agus Wahyu Sugianto   :     Kasi Perekonomian dan Pembangunan
5.      Anas Wahidi                  :     Kaur Umum
6.      Kamijan                          :     Kaur Keuangan
7.      Ahmad Najiyullah          :     Kaur Program
8.      Amanah                          :     Kepala Dusun I
9.      Cecep Supria                  :     Kepala Dusun II
10.  Nia Murniati                   :     Bendahara

3 komentar:

  1. Ada informasi tentang Kuwu Bangi (1913-1945)?

    BalasHapus
  2. Ketika Saya berziarah ke makam. Tanpa tidak sengaja pandangan Saya tertuju beberapa makam yg menurut saya bentuk makam tersebut mengandung simbol kerajaan/keraton tersendiri. Dan benar saja setelah saya dekati disitu tercantum nama RADEN KARTA SUWANDA dan satunya lagi bernama WIDJAJA WIPRADJA (KUWU CURUG) tertera wafat Tahun 1941 lainnya identitas tidak diketahui. ada yang kenalkah dgn nama tersebut? Sepertinya ini sejarah. Lokasi makam ada di pemakaman umum Desa Curug Kec. Susukanlebak

    BalasHapus